Tour de Sumatera Hari 1
15 Juni 2017
Batu Satam, simbol Kota Tanjung Pandan |
Perjalanan saya awali dengan berangkat dari Kalibata jam 3 pagi menggunakan bis damri Pasar Minggu - Bandara. Sekitar jam 4 pagi saya nyampe di Bandara dan nongkrong di kantin karyawan untuk sahur,selepas itu saya antri untuk masuk terminal 1C yang di luar dugaan ramai sekali.
Lalu saya check in dengan menggunakan mesin check in touch screen milik Citilink, airline yang saya gunakan menuju Bandara Hanandjoeddin Belitung.
Pesawat take off tepat waktu sesuai jadwal yakni jam 5.55 dan mendarat lebih cepat 15 menit dari jadwal semula yang 1 jam.
![]() |
Bandara Hanandjoeddin |
Tiba di bandara saya bertanya tentang arah ke pusat kota Tanjung Pandan lalu saya berjalan kaki selama 1,5 jam sambil ambil foto foto menarik dan akhirnya beristirahat di sebuah masjid.
Ketika sedang enak enaknya istirahat, ada rombongan berisi 4 orang lelaki menggunakan mobil yang juga berhenti untuk beristirahat,mereka rombongan dari Manggar. Saya pun sempat mengobrol dengan mereka dan alhamdulillah diajak bareng ke pusat kota menggunakan mobil mereka hingga ke penginapan tujuan saya yakni Hotel Surya yang saya dapatkan infonya dari sebuah forum backpacker.
Simpang dekat bandara |
Pemukiman penduduk di sekitar bandara |
Pemukiman penduduk di sekitar bandara |
Pusat Kota Tanjung Pandan |
Setelah puas menikmati pantai di Tanjung Pendam saya memutuskan untuk balik ke penginapan sambil mencari tahu jenis makanan apa saja yang dijual di sepanjang perjalanan,ternyata tidak saya temukan makanan khas Belitung tapi malah saya temui ayam bakar,pecel lele,lesehan jogja,angkringan,ayam geprek,nasi goreng, sate ayam, jenis masakan yang juga banyak ditemui di Jakarta.
Pantai Tanjung Pendam |
Pantai Tanjung Pendam |
Setelah sampai di penginapan,di luar dugaan pihak penginapan menyediakan takjil dengan 2 jenis kue dan sebutir telur rebus serta segelas teh manis,lumayan untuk ngirit...:)
Selepas itu saya mencari lagi lokasi makanan khas Belitung dan saya temukan Kedai Kopi Kong Djie yang berdiri sejak 1943. Jenis kopi yang disedikan ada dua jenis yakni kopi hitam dan kopi susu,saya pun mencoba dua duanya,lumayan unik rasanya...
Setelah itu saya berjalan jalan lagi di lokasi sekitar penginapan dan tiba tiba perhatian saya tertarik pada suara burung yang awalnya saya kira rekaman kaset tapi ternyata bunyi burung walet!
Ternyata lokasi di sekitar penginapan banyak terdapat bangunan sarang burung walet...
Setelah kembali ke penginapan dan beristirahat sejenak,saya memutuskan untuk makan malam dengan menu pecel ayam,saya pingin tahu perbandingan harganya dengan pecel ayam di Jakarta,ternyata untuk menu yang sama berupa ayam goreng dan tahu tempe,harga di Belitung Rp 22 ribu sedangkan di Jakarta hanya 17 ribu,lebih mahal sekitar 30% ...
No comments:
Post a Comment