Hari ke-21: Medan dan Kuala Simpang

Tour de Sumatera Hari ke-21
5 Juli 2017

Pagi ini saya fokus mencari kopi khas sumut yg ternyata ada beberapa jenis yakni diantaranya Sidikalang,Samosir,Ateng,itu pun ada yg arabica dan robusta. Saya berjalan kaki menuju ke pasar sentral mencari toko yg menjual kopi,akhirnya saya menemukan sebuah toko kelontong yg menjual kopi Sidikalang Robusta seharga Rp 60.000 per kg,lalu saya lanjutkan pencarian dan menemukan sebuah toko yg khusus hanya menjual kopi merk Djangkar,saya membeli Sidikalang Arabica seharga Rp 50.000 per kg. Lalu saya kembali ke penginapan untuk beristirahat dan mengirimkan gambar kopi tsb ke teman yg memesan kopi Sumut.

Setelah cukup beristirahat,saya balik ke pasar untuk membeli pesanan teman,tapi ternyata toko kopi Djangkar sedang tutup,saya pun mencari alternatif dan mendapatkan toko kopi Naga Sangihe dg harga Rp 70.000 per 500 gram.Setelah itu saya menuju TIKI terdekat untuk mengirimkan pesanan teman.

Setelah beres mengirimkan pesanan teman,saya pun bersiap untuk menuju Kuala Simpang-Aceh untuk bertemu Fauzi,temen kuliah.Saya naik angkot 64 dg ongkos Rp 5.000 menuju jalan Taman Gajah Mada untuk mencari travel menuju Kuala Simpang,tetapi mobil sudah berangkat,maka saya menuju loket bis Kurnia,dan biaya menuju Kuala Simpang ternyata Rp 60.000 dan berangkat jam 15.30.
Perjalanan Medan-Kuala Simpang ternyata membutuhkan waktu 4,5 jam. Saya berhenti di restaurant Simangala skt jam 20.00 dan janjian ketemu dg Fauzi di Masjid Pahlawan. Setelah itu saya menuju ke rumah mertua Fauzi dan dijamu makan malam yg super enak.Setelah itu saya dan Fauzi nongkrong di warkop sampai jam 23.30,saya memutuskan untuk membatalkan rencana kunjungan ke Gayo dan langsung ke Banda Aceh malam itu juga.

No comments:

Post a Comment