Hari ke-23: Banda Aceh

Tour de Sumatera Hari ke-23
7 Juli 2017

Pagi pagi saya berjalan kaki ke pasar di sebelah Masjid Baiturrahman untuk mengambil foto dan sarapan pagi. Setelah mengambil foto,saya makan di sebuah warung dengan menu Nasi Gurih dan kopi. Setelah makan,saya malah asyik ngobrol dengan bapak penjualnya shg saya putuskan nambah sarapan dengan menu aneka kue dan kopi,saya baru tahu ada kue Dimpan yg khas Aceh.

Siangnya setelah balik dari penginapan,saya mengirimkan pesanan kopi Aceh teman teman dan kemudian menuju Museum Tsunami lalu balik ke penginapan. Sekitar jam 15 saya menuju ke Museum Negeri Aceh (Rumoh Aceh) yg berisi berbagai benda budaya khas Aceh. Setelah itu saya mencoba es cendol seharga Rp 7.000 dan naik labi labi menuju situs Tsunami PLTD Apung seharga Rp 15.000. Saya sempet berkenalan dengan Olivier,turis asal Nantes,Perancis. Kami pun bersepakat untuk mencoba kuliner khas Aceh setelah itu.Kami berjalan kaki mencari menu khas Aceh yg belum pernah kami rasakan dan akhirnya kami menemukan sebuah rumah makan yg menjual menu ayam tangkap seharga Rp 70.000 per ekornya yg kita bagi berdua.

Saya pun balik ke penginapan dan membeli Roti Canai. Ketika sampai di penginapan,saya berkenalan dg Pak Amran,saudara dari pemilik guest house,Pak Vikri. Kami ngobrol cukup lama soal GAM,Aceh,Tsunami,makanan khas Aceh,politik,dll.Setelah itu saya mencoba nasi goreng kampung dg lauk ayam goreng seharga Rp 15.000.

No comments:

Post a Comment