Hari ke-3: Tanjung Pandan dan Belitung Timur

Tour de Sumatera Hari ke-3
17 Juni 2017

SD Muhammadiyah Gantung
Saya berangkat dari penginapan menuju Gantung sekitar jam 7.30,menyusuri hutan dan kampung silih berganti,untungnya jalan di Belitung sangat mulus shg perjalanannya menjadi lebih menyenangkan. Sepanjang jalan saya menemukan banyak masjid dan saya singgah di salah satunya untuk beristirahat. Perjalanan ke Gantung ternyata butuh waktu sekitar 2 jam dengan jarak kira kira 90 km,saya memang hanya menjalankan motor dg kecepatan 40-50 km/jam saja sambil mengamati obyek obyek menarik sepanjang perjalanan untuk saya potret...
 
Lokasi pertama yg saya tuju adalah replika SD Muhammadiyah,tempat sekolah Ikal dkk,di film Laskar Pelangi. Replika ini sudah menjadi kawasan wisata yg dilengkapi lapangan parkir, toilet,musholla,rumah makan,wifi spot,dan juga tempat penjualan souvenir.
Tiket masuk ke lokasi cukup murah,cuma Rp 3000 saja. Sekalian saya bertanya kepada si penjual tiketnya dimana lokasi Museum Kata Kata dan Kampung Ahok.
Anak anak lokal yang lucu lucu dan berani
Sekolah ini  hanya berisi 2 ruangan kelas dan satu ruangan tambahan yg mungkin ruangan guru. Saya bertemu dengan 5 anak lokal yg lucu lucu dan pemberani,saya foto mereka lalu saya ajak mereka foto bersama saya,setiap anak mendapatkan giliran memotret teman temannya bareng saya,shg ada 5 jenis foto dari mereka yg dihasilkan.
Mereka tampak antusias melakukan kegiatan memotret menggunakan kamera digital saya tersebut,sungguh sangat menyenangkan melihat mereka berebut memotret dan melihat pose mereka yg lucu lucu ketika dipotret...
Ruangan Kelas SD Muhammadiyah Gantung

Setelah puas mengambil foto foto di SD Muhammadiyah, lalu saya menuju Museum Kata Kata Andrea Hirata yg tak jauh dari sana.Sayangnya untuk masuk museum ini harus beli buku Laskar Pelangi seharga Rp 50.000 sehingga saya putuskan untuk tidak masuk dan hanya memotret museum dari luar saja. 
Museum Kata Andrea Hirata

Perjalanan lalu saya lanjutkan ke Kampung Ahok yg hanya berjarak 50 m dari Museum Andrea Hirata. Kampung Ahok adalah rumah orang tua Ahok yang dijadikan galeri batik khas Belitung Timur dan sebuah rumah berisi souvenir Beltim,makanan khas Beltim,kaos Ahok dan foto foto Ahok. Rumah ini juga berfungsi sebagai cafe shg kita bisa memesan makanan di tempat ini.
Kampung Ahok  
Suasana dalam rumah Ahok
Setelah itu saya balik ke kota Tanjung Pandan dan tiba di penginapan skt jam 15, lalu saya beristirahat sambil menunggu saat berbuka. Selepas buka saya menuju restaurant Timpok Dulu untuk mencoba Gangan Ikan,makanan khas Belitung. Saya kembali ketemu dengan dua orang turis dari singapore yg sy temui di Kampung Ahok dan Museum Andrea Hirata sebelumnya. Sambil menunggu makanan tiba,saya ajak mereka ngobrol ternyata profesi dua orang wanita ini adalah tim rescue dan satunya mantan atlet polo air nasional singapore. Mereka ternyata sudah sering ke Indonesia,mereka pernah ke Jakarta,Jogja,Pekanbaru,Lombok, dan Bali yg hampir setiap tahun mrk kunjungi. Setelah hidangan siap,kami pun menyantap Gangan, makanan khas Belitung ini. Makanan disajikan dalam batok kelapa dan harganya Rp 68.200,udh termasuk kopi O.
Gangan Ikan

Disajikan dalam batok kelapa

Interior Restaurant Timpuk Dulu







No comments:

Post a Comment