Tour de Sumatera Hari ke-16
30 Juni 2017
Seperti biasa pagi hari di Dangung dangung saya gunakan
untuk jalan kaki sambil ambil foto foto menarik,setelah itu saya sarapan
lontong gulai,3 potong gorengan dan kopi seharga Rp 13.000 di Pasar.
Setelah balik ke rumah Aldri,saya bersiap untuk menuju ke Museum Tan
Malaka di daerah Pantai Nagari bersama Aldri. Lokasinya agak di pelosok
dan lokasi penunjuk namanya tidak strategis sehingga kami sempat
terlewat tapi untungnya tidak jauh. Museum ini tidak ada penjaganya tapi
untungnya kami bisa masuk ke lokasi dan ambil foto koleksi museum yg
berupa foto kenangan,barang,tempat tidur Tan Malaka ketika muda.Di depan
rumah ada 3 makam yakni makam ayah,ibu dan Tan Malaka sendiri yang
telah dipindahkan dari kediri pada bulan maret 2017 kemarin.
Sepulang dari museum,saya bersiap untuk melanjutkan
perjalanan ke Pekanbaru,sebelum berangkat kami makan bersama dengan
bapak,ibu,dan Aldri sendiri.Saya diantar Aldri hingga ke kota Payakumbuh
untuk mencari travel ke Pekanbaru yg ternyata ongkosnya Rp 150.000.
Perjalanan Payakumbuh-Pekanbaru ternyata melewati Kelok 9 yg in dah
itu,kami berhenti sebanyak 2 kali selama perjalanan.
Setelah perjalanan selama 6 jam,tibalah saya di Pekanbaru dan berhenti
di lokasi dimana banyak dijumpai pool bis. Saya mencari info
harga,jadwal dan durasi perjalanan Pekanbaru-Parapat untuk esok hari.
Saya juga mengontak Agus Ardi,teman SMA,yg tinggal di Pekanbaru,saya
akan menginap di rumah dia malam ini. Setelah bertanya sana sini
akhirnya saya memutuskan membeli tiket bis Intra menuju Pematang Siantar
yg jaraknya tidak jauh dari Parapat,sekitar 1 jam perjalanan,hal ini
karena tidak ada bis langsung ke Parapat. Setelah itu saya yg telah
dijemput Agus menuju ke rumahnya di daerah kampus Universitas Islam Riau
di daerah Jalan Kaharudin Nasution. Setelah beristirahat dan mandi,kami
pun menuju ke warung kopi 45 untuk bertemu dg Naufal,teman SMA juga.
No comments:
Post a Comment